PELANGI
UNTUK GURU
Dia…
Dia yang mengajariku selama ini
Dia yang menjadikanku seperti ini
Dia yang rela dititipkan seorang aku..
Benda kosong melompong yang saat itu hanya penuh nafsu..
Lalu…
Ia anggap diriku layaknya selembar kertas putih
Dilukisnya warna-warna damai nan berarti
Putih, agar diriku berpikiran jernih
Emas, agar diriku bersinar cerah
Dan merah, agar hatiku penuh dengan semangat yang membara
Dan kini aku pun mengerti…
Dirinya yang telah membuat diriku penuh isi
Yang membuatku mengerti, bahwa hidup itu untuk dijalani
Dan yang membuatku bahagia memiliki warna-warna pelangi
Suatu saat nanti, aku akan kembali padanya..
Membalas budinya..
Melukiskan beribu pelangi yang pantas ia banggakan
Jasaya untukku takkan pernah tergantikan
Ku ucapkan terimakasih untukmu, pelita hatiku
Ku ucapkan terimakasih untukmu..
Dia…
Dia yang mengajariku selama ini
Dia yang menjadikanku seperti ini
Dia yang rela dititipkan seorang aku..
Benda kosong melompong yang saat itu hanya penuh nafsu..
Lalu…
Ia anggap diriku layaknya selembar kertas putih
Dilukisnya warna-warna damai nan berarti
Putih, agar diriku berpikiran jernih
Emas, agar diriku bersinar cerah
Dan merah, agar hatiku penuh dengan semangat yang membara
Dan kini aku pun mengerti…
Dirinya yang telah membuat diriku penuh isi
Yang membuatku mengerti, bahwa hidup itu untuk dijalani
Dan yang membuatku bahagia memiliki warna-warna pelangi
Suatu saat nanti, aku akan kembali padanya..
Membalas budinya..
Melukiskan beribu pelangi yang pantas ia banggakan
Jasaya untukku takkan pernah tergantikan
Ku ucapkan terimakasih untukmu, pelita hatiku
Ku ucapkan terimakasih untukmu..
Guruku pahlawanku
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu Guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin ingin kuucapkan
Terimakasih atas semua jasamu
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu Guru
Tugas yang sangat besar
Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin ingin kuucapkan
Terimakasih atas semua jasamu
Puisi
untuk Guru Tercinta
Pagi
yang indah deruan angin menerpa wajah
Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan
Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah
Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu
Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana.
Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan
Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah
Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu
Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana.
Puisi Gerimis Malam
Saat kegelapan malam tiba,
Kesendirian dalam sudur kamar
Ada renung dalam lintasan otakku,
Terpikir dirimu ada dirimu hanya bayang.
Yang tersisa...........
Ada kesepian kau tak disini
Disisiku.......
Ingin ada disisimu namun tak mampu kutahan bayangmu
Gerimis di luar, jadikan malam ku semakin dingin ku tepis rasa gundah, ku
buang rasa ragu mungkin cinta makin menipis, setipis gerimis yang jatuh mungkin
tak lagi seperti dulu, kau tak ada di sisiku...
Ingin aku akhiri malam,
Terlelap di pembaringan.
Ingin aku mengapai pagi dalam hanyalah buaian
Ingin aku terlena, melepaskan beban terpikir tentang dirimu sejenak masuki
alam imajinasi......
Aku tak mampu, mataku pun masi terbuka"
Gerimis malam rintik menetes tak berhenti seiram
Terbaring namun tak terlelap,
Terbujur namun tak tertidur pikiran menerawang melintasi'
Malam mencari bayang dirimu aku tahu, kau juga memikirkan diriku'
Raga boleh terpisah, namun cinta menyentuh dalam rasa yang sama di tiap
waktu, ada cinta & cemburu.......
Saat kegelapan malam tiba,
Kesendirian dalam sudur kamar
Ada renung dalam lintasan otakku,
Terpikir dirimu ada dirimu hanya bayang.
Yang tersisa...........
Ada kesepian kau tak disini
Disisiku.......
Ingin ada disisimu namun tak mampu kutahan bayangmu
Gerimis di luar, jadikan malam ku semakin dingin ku tepis rasa gundah, ku
buang rasa ragu mungkin cinta makin menipis, setipis gerimis yang jatuh mungkin
tak lagi seperti dulu, kau tak ada di sisiku...
Ingin aku akhiri malam,
Terlelap di pembaringan.
Ingin aku mengapai pagi dalam hanyalah buaian
Ingin aku terlena, melepaskan beban terpikir tentang dirimu sejenak masuki
alam imajinasi......
Aku tak mampu, mataku pun masi terbuka"
Gerimis malam rintik menetes tak berhenti seiram
Terbaring namun tak terlelap,
Terbujur namun tak tertidur pikiran menerawang melintasi'
Malam mencari bayang dirimu aku tahu, kau juga memikirkan diriku'
Raga boleh terpisah, namun cinta menyentuh dalam rasa yang sama di tiap
waktu, ada cinta & cemburu.......
Cinta Yang Tak Kunjung Ku Miliki
Cinta yang kurasakan kini
Cinta yang terasa begitu indah
Indah dalam angan dan khayal ku
Hari demi hari
Rasa cinta ini terus memupuk dalam hati ku
Walau begitu banyak rintangan
Tapi
Ku terus bersemangat
Bersemangat untuk meraih angan dan khayal ku
Malam demi malam terus menghampiri ku
Ku selalu tertidur dalam dekapan hangat bayangan mu
Senyuman mu yang indah
Selalu menghiasi mimpi ku
Oohh
Begitu indahnya rasa cinta yang kurasakan dalam angan dan khayal ku
Tapi kini kusadar
Rasa cinta yang memupuk dihati ku
Bayangan yang selalu mendekap dalam tidur ku
Senyuman indah yang selalu menghiasi mimpi ku
Itu semua hanyalah sebatas angan dan khayal ku
Angan dan khayal yang tidak akan pernah nyata didalam hidup ku
Tuhan
Tapi ku ingin
Dialah yang menjadi cinta sejati dalam hidup ku
Walau kini kusadar semua tidak mungkinkan terjadi
Tapi ku mau hanya dialah seoarang
Dia yang selalu berada dalam angan dan khayal ku
Cinta yang kurasakan kini
Cinta yang terasa begitu indah
Indah dalam angan dan khayal ku
Hari demi hari
Rasa cinta ini terus memupuk dalam hati ku
Walau begitu banyak rintangan
Tapi
Ku terus bersemangat
Bersemangat untuk meraih angan dan khayal ku
Malam demi malam terus menghampiri ku
Ku selalu tertidur dalam dekapan hangat bayangan mu
Senyuman mu yang indah
Selalu menghiasi mimpi ku
Oohh
Begitu indahnya rasa cinta yang kurasakan dalam angan dan khayal ku
Tapi kini kusadar
Rasa cinta yang memupuk dihati ku
Bayangan yang selalu mendekap dalam tidur ku
Senyuman indah yang selalu menghiasi mimpi ku
Itu semua hanyalah sebatas angan dan khayal ku
Angan dan khayal yang tidak akan pernah nyata didalam hidup ku
Tuhan
Tapi ku ingin
Dialah yang menjadi cinta sejati dalam hidup ku
Walau kini kusadar semua tidak mungkinkan terjadi
Tapi ku mau hanya dialah seoarang
Dia yang selalu berada dalam angan dan khayal ku
Aku Ingin Kamu
Aku tidak mengerti
Bagaimana Tuhan mencintaimu
Aku tidak mengerti
Kenapa Tuhan menjemputmu
Aku berusaha mengerti
Mencoba memahami
Belajar menjalani
Cintaku, kasihku, sayangku
Abadi untukmu
Tak seorangpun yang mampu menggantikanmu
Disetiap kedipan mataku
Aku ingin kamu disampingku
Aku ingin meraih tubuhmu
Aku ingin
Hanya kamu yang aku inginkan
Jika kamu disampingku
Aku ingin bercerita kepadamu
Aku ingin bercengkrama denganmu
Aku ingin
Aku ingin kamu
Aku tahu
Rasa cintaku padamu
Tak sebanding rasa cinta-Nya padamu
Aku berusaha tersenyum
Tersenyum dengan tetesan air mata ini
Jika kamu di depanku
Aku ingin memelukmu
Aku ingin menggenggam tanganmu
Aku ingin melepas rinduku
Aku ingin berteriak
Aku cinta kamu
Hanya kamu
Aku tidak mengerti
Bagaimana Tuhan mencintaimu
Aku tidak mengerti
Kenapa Tuhan menjemputmu
Aku berusaha mengerti
Mencoba memahami
Belajar menjalani
Cintaku, kasihku, sayangku
Abadi untukmu
Tak seorangpun yang mampu menggantikanmu
Disetiap kedipan mataku
Aku ingin kamu disampingku
Aku ingin meraih tubuhmu
Aku ingin
Hanya kamu yang aku inginkan
Jika kamu disampingku
Aku ingin bercerita kepadamu
Aku ingin bercengkrama denganmu
Aku ingin
Aku ingin kamu
Aku tahu
Rasa cintaku padamu
Tak sebanding rasa cinta-Nya padamu
Aku berusaha tersenyum
Tersenyum dengan tetesan air mata ini
Jika kamu di depanku
Aku ingin memelukmu
Aku ingin menggenggam tanganmu
Aku ingin melepas rinduku
Aku ingin berteriak
Aku cinta kamu
Hanya kamu
Aku
Suka Kamu, Tapi Aku Milik Dia
Saat itu aku tlah ciptakan
Canda, tawa, luka dan kenangan
Bersama satu jiwa di dalam sentuhan
Damai terasa milik bersama
Dirimu datang disaat perbedaan mulai terasa melengkap
Membuat keadaan semakin berbeda dari senyum menjadi ratap
Aku sedih
Kebahagiaan yang terasa sudah sangat mendekat
Kini menjadi sebuah pertanyaan yang kini tiada ku temukan jawabannya
Aku benci, tapi aku suka
Dirimu yang datang hadirkan sejuta makna
Tapi aku sedih, tapi aku luka
Memikirkan semua yang menjadi serangkai kata
“aku suka kamu, tapi aku milik dia”
Saat itu aku tlah ciptakan
Canda, tawa, luka dan kenangan
Bersama satu jiwa di dalam sentuhan
Damai terasa milik bersama
Dirimu datang disaat perbedaan mulai terasa melengkap
Membuat keadaan semakin berbeda dari senyum menjadi ratap
Aku sedih
Kebahagiaan yang terasa sudah sangat mendekat
Kini menjadi sebuah pertanyaan yang kini tiada ku temukan jawabannya
Aku benci, tapi aku suka
Dirimu yang datang hadirkan sejuta makna
Tapi aku sedih, tapi aku luka
Memikirkan semua yang menjadi serangkai kata
“aku suka kamu, tapi aku milik dia”
Tentang
Lara hati ini
Aku…adalah
Sajak sajak Rindu yang terpendam
Yang tersimpan dalam Jejak Jejak Sunyi
Dan jiwaku….. Rapuh….
Aku …. Adalah
Nada Nada Rindu yang tertinggal
Yang Kau titipkan bersama Desah angin malam
Dan jiwaku ….. Rindu
Aku… Adalah….
Airmata yang mengalir terbuang
Yang menetes di setiap luka yang kau beri
Dan jiwaku …….Terluka….
Namun…..
Kucoba Selami…..
Kucoba Pahami ……
Sebab masih ada makna yang belum terungkap
Tentang Lara hati ini…..
Aku…adalah
Sajak sajak Rindu yang terpendam
Yang tersimpan dalam Jejak Jejak Sunyi
Dan jiwaku….. Rapuh….
Aku …. Adalah
Nada Nada Rindu yang tertinggal
Yang Kau titipkan bersama Desah angin malam
Dan jiwaku ….. Rindu
Aku… Adalah….
Airmata yang mengalir terbuang
Yang menetes di setiap luka yang kau beri
Dan jiwaku …….Terluka….
Namun…..
Kucoba Selami…..
Kucoba Pahami ……
Sebab masih ada makna yang belum terungkap
Tentang Lara hati ini…..
Majulah Terus Siswa Indonesia
Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapan ku sandangkan
Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan
Tak ada sesuatu yang tak mungkin bagimu
Bangkitlah melawan arus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan
Ingat, Engkau adalah harapan, engkau adalah masa depan
Masa depan ada di tanganmu
Harapan terpendam ada di pundakmu
Nasib bangsa engkau yang menentukan
Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapan ku sandangkan
Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan
Tak ada sesuatu yang tak mungkin bagimu
Bangkitlah melawan arus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan
Ingat, Engkau adalah harapan, engkau adalah masa depan
Masa depan ada di tanganmu
Harapan terpendam ada di pundakmu
Nasib bangsa engkau yang menentukan
Di
Antara Dua
Di antara dua, aku harus memilih
Entah satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya
Di antara dua, aku harus masuk
Entah satu mudah atau sulit
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya
Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah
Di antara dua, aku harus memilih
Entah satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya
Di antara dua, aku harus masuk
Entah satu mudah atau sulit
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya
Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah
Pahlawan Pendidikan
Jika dunia kami yang dulu kosong
tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Jika dunia kami yang dulu kosong
tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana
Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi
Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca
Terimakasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin
Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia
Puisi Suara Hati
Dalam renungan malam begitu sunyi di hati,
Dalam desiran ombak,
yang menerjang angin,
Butiran air yang turun dari awan mendung,
Seperti menyapa,
Terharu,
Tak disangka,
Engkau yang kuasa,
Engkau pemilik hidup,
Dari jiwa jiwa yang lemah,
Dari jiwa jiwa yang kurang mensyukuri nikmatmu,
Suara hati ini pun berbicara,
Lewat tulisan tulisan mungil nan indah,
Oh..........
Tuhan,
Berikanlah ampunan-MU,
Kepada hamba yang penuh dosa,
Selamat Pagi Cintaku
Semoga hari
ini …….
hatimu Secerah hari ini
seserah
matahari bersinar
langkah yang
kau tampakkan selalu
bawa
kebahagiaan
Biarkan musim berganti……
Tinggalkan kesan yang mendalam
Tak mudah dilupakan dari mata
Jernihmu yang berkata
Lihat aku….
Yang selalu
bias membaca pikiranmu
Mengisi
jiwamu
Menyapamu
Menghias
hari-harimu
Lihat senyumku
Dengarkan suaraku
Akan teduhkan jiwamu
Karna aku mencintaimu
Dengan kesungguhanmu
Karya : Diana Mita Sari
Sepiring Nasi
Jagung
Sepiring
nasi jagung
Dengan lauk
ikan pindang
Sayur bayam,
rebus salada, sambal kacang
O, betapa
lezatnya
Seleraku
ditantang.
Kugelar
tikar di teritis belakang
Duduk
bersila menghadap pekarangan
Lalu kumulai
makan siang
Sepiring
nasi jagung
Dengan lauk
ikan pindang
Sayur bayam
sambal kacang
Wahai,
perutku yang lapar
Bersyukurlah
Mendapat
rizki dari tuhan
Sehabis
makan kubasuh tangan
Air kendi
yang sejuk segera ku tenguk
Nikmat dan
segar
Kawan-kawan
Betapa nikmatnya
Nasi jagung
lauk ikan pindang
Sayur ku
petik dari pekarangan
Hasil keringatku
bercocok tanam
Karya : Wasriati
Pak Guru
Kala
mentari muncul
Kau
kayuh sepeda tuamu
Menempuh
jalan yang berliku
Mengejar
ketepatan waktu
Kala
mentari menyengat kulit
Kau
gayuh sepeda tuamu
Lapar
dahaga menjadi Satu
Tapi
kau tak hiraukan hal itu
Demi
anak didik lebih maju
Itulah
pengabdianmu
Wahai
bapak guruku
Jasa-jasamu
yang luhur itu
Tak
dapat kulupakan
sepanjang
hidupku…
Karya : Calvina Carel
Do’a Seorang Abang Becak
Tuhanku
Yang Maha Kuasa
Tuhanku
Yang Maha Pemurah
Tuhanku
Yang Maha Penyayang
Kabulkanlah
do’a ku ini
Permintaanku
tidak banyak
Hanya
:
Berikanlah
rahmat perlindungan-Mu kepadaku
Agar
besok becakku tidak ditangakap
Sebab
kalau becakku tertangkap
Anak
istriku makan apa?
Semoga
kau mengabulkan do’aku ini
Amin.
Karya : Putri Bella Oktavia
Petani
Panas
menyengat kulitmu
Hujan
menguyur tubuhmu
Keringatmu
bercucuran
Namun
kau biarkan
Tubuhmu
basah kuyub
Hanya
satu harapan
Padi
tumbuh menghasilkan
Demi
kemakmuran negri ini
Karya
: Ira Agustina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar