Halaman

Kata Motivasi

Senin, 11 Maret 2013

puisiku


PELANGI UNTUK GURU

Dia…
Dia yang mengajariku selama ini
Dia yang  menjadikanku seperti ini
Dia yang rela dititipkan seorang aku..
Benda kosong melompong yang saat itu hanya penuh nafsu..

Lalu…
Ia anggap diriku layaknya selembar kertas putih
Dilukisnya warna-warna damai nan berarti
Putih, agar diriku berpikiran jernih
Emas, agar diriku bersinar cerah
Dan merah, agar hatiku penuh dengan semangat yang membara

Dan kini aku pun mengerti…
Dirinya yang telah membuat diriku penuh isi
Yang membuatku mengerti, bahwa hidup itu untuk dijalani
Dan yang membuatku bahagia memiliki warna-warna pelangi

Suatu saat nanti, aku akan kembali padanya..
Membalas budinya..
Melukiskan beribu pelangi yang pantas ia banggakan

Jasaya untukku takkan pernah tergantikan
Ku ucapkan terimakasih untukmu, pelita hatiku
Ku ucapkan terimakasih untukmu..

Guruku pahlawanku
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia

Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukan hati
Hati yang ditikam kebodohan
Sungguh mulia tugasmu Guru
Tugas yang sangat besar

Guru engkau adalah pahlawanku
Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas

Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin ingin kuucapkan
Terimakasih atas semua jasamu
Puisi untuk Guru Tercinta
Pagi yang indah deruan angin menerpa wajah
Dingin menyelimuti langkah penuh keikhlasan
Renungan hanya untuk sebuah kejayaan
Berfikir hanya untuk sebuah keberhasilan

Tiada lafaz seindah tutur katamu
Tiada penawar seindah senyuman mu
Tiada hari tanpa sebuah bakti
Menabur benih kasih tanpa rasa lelah

Hari demi hari begitu cepat berlalu
Tiada rasa jenuh terpancar di wajah mu
Semangat mu terus berkobar
Memberikan kasih sayang tiada rasa jemu

Jika engkau akan melangkah pergi
Ku tau  langkahmu penuh pengorbanan
Jika dirimu telah tiada dirimu kan selalu di kenang
Kau adalah pahlawan tanpa lencana.
Puisi Gerimis Malam

Saat kegelapan malam tiba,
Kesendirian dalam sudur kamar
Ada renung dalam lintasan otakku,
Terpikir dirimu ada dirimu hanya bayang.
Yang tersisa...........
Ada kesepian kau tak disini
Disisiku.......
Ingin ada disisimu namun tak mampu kutahan bayangmu

Gerimis di luar, jadikan malam ku semakin dingin ku tepis rasa gundah, ku
buang rasa ragu mungkin cinta makin menipis, setipis gerimis yang jatuh mungkin
tak lagi seperti dulu, kau tak ada di sisiku...

Ingin aku akhiri malam,
Terlelap di pembaringan.
Ingin aku mengapai pagi dalam hanyalah buaian
Ingin aku terlena, melepaskan beban terpikir tentang dirimu sejenak masuki
alam imajinasi......
Aku tak mampu, mataku pun masi terbuka"

Gerimis malam rintik menetes tak berhenti seiram
Terbaring namun tak terlelap,
Terbujur namun tak tertidur pikiran menerawang melintasi'

Malam mencari bayang dirimu aku tahu, kau juga memikirkan diriku'
Raga boleh terpisah, namun cinta menyentuh dalam rasa yang sama di tiap
waktu, ada cinta & cemburu.......

Cinta Yang Tak Kunjung Ku Miliki

Cinta yang kurasakan kini
Cinta yang terasa begitu indah
Indah dalam angan dan khayal ku

Hari demi hari
Rasa cinta ini terus memupuk dalam hati ku
Walau begitu banyak rintangan
Tapi
Ku terus bersemangat
Bersemangat untuk meraih angan dan khayal ku

Malam demi malam terus menghampiri ku
Ku selalu tertidur dalam dekapan hangat bayangan mu
Senyuman mu yang indah
Selalu menghiasi mimpi ku
Oohh
Begitu indahnya rasa cinta yang kurasakan dalam angan dan khayal ku

Tapi kini kusadar
Rasa cinta yang memupuk dihati ku
Bayangan yang selalu mendekap dalam tidur ku
Senyuman indah yang selalu menghiasi mimpi ku
Itu semua hanyalah sebatas angan dan khayal ku
Angan dan khayal yang tidak akan pernah nyata didalam hidup ku

Tuhan
Tapi ku ingin
Dialah yang menjadi cinta sejati dalam hidup ku
Walau kini kusadar semua tidak mungkinkan terjadi
Tapi ku mau hanya dialah seoarang
Dia yang selalu berada dalam angan dan khayal ku

Aku Ingin Kamu

Aku tidak mengerti
Bagaimana Tuhan mencintaimu
Aku tidak mengerti
Kenapa Tuhan menjemputmu

Aku berusaha mengerti
Mencoba memahami
Belajar menjalani

Cintaku, kasihku, sayangku
Abadi untukmu
Tak seorangpun yang mampu menggantikanmu

Disetiap kedipan mataku
Aku ingin kamu disampingku
Aku ingin meraih tubuhmu
Aku ingin
Hanya kamu yang aku inginkan

Jika kamu disampingku
Aku ingin bercerita kepadamu
Aku ingin bercengkrama denganmu
Aku ingin
Aku ingin kamu

Aku tahu
Rasa cintaku padamu
Tak sebanding rasa cinta-Nya padamu
Aku berusaha tersenyum
Tersenyum dengan tetesan air mata ini

Jika kamu di depanku
Aku ingin memelukmu
Aku ingin menggenggam tanganmu
Aku ingin melepas rinduku
Aku ingin berteriak
Aku cinta kamu
Hanya kamu

Aku Suka Kamu, Tapi Aku Milik Dia

Saat itu aku tlah ciptakan
Canda, tawa, luka dan kenangan
Bersama satu jiwa di dalam sentuhan
Damai terasa milik bersama

Dirimu datang disaat perbedaan mulai terasa melengkap
Membuat keadaan semakin berbeda dari senyum menjadi ratap
Aku sedih
Kebahagiaan yang terasa sudah sangat mendekat
Kini menjadi sebuah pertanyaan yang kini tiada ku temukan jawabannya

Aku benci, tapi aku suka
Dirimu yang datang hadirkan sejuta makna
Tapi aku sedih, tapi aku luka
Memikirkan semua yang menjadi serangkai kata
“aku suka kamu, tapi aku milik dia”

Tentang Lara hati ini

Aku…adalah
Sajak sajak Rindu yang terpendam
Yang tersimpan dalam Jejak Jejak Sunyi
Dan jiwaku….. Rapuh….

Aku …. Adalah
Nada Nada Rindu yang tertinggal
Yang Kau titipkan bersama Desah angin malam
Dan jiwaku ….. Rindu

Aku… Adalah….
Airmata yang mengalir terbuang
Yang menetes di setiap luka yang kau beri
Dan jiwaku …….Terluka….

Namun…..
Kucoba Selami…..
Kucoba Pahami ……
Sebab masih ada makna yang belum terungkap
Tentang Lara hati ini…..

Majulah Terus Siswa Indonesia

Dengar, dengar, dengarlah isi tulisan ini
Hanya kepadamu harapan ku sandangkan
Hanya kepadamu cita- cita dipertaruhkan

Tak ada sesuatu yang tak mungkin bagimu
Bangkitlah melawan arus yang terus mendera
Kuasailah dirimu dengan sikap optimis
Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya
Lawanlah bebatuan terjal yang mengusik di jalanan
Ingat, Engkau adalah harapan, engkau adalah masa depan

Masa depan ada di tanganmu
Harapan terpendam ada di pundakmu
Nasib bangsa engkau yang menentukan  
Di Antara Dua
Di antara dua, aku harus memilih
Entah satu baik atau buruk
Aku tak bisa berdiri di antara keduanya
Dan aku menentukannya

Di antara dua, aku harus masuk
Entah satu mudah atau sulit
Aku tak bisa bergelut di antara keduanya
Dan aku meratapinya

Di antara dua,aku harus berjuang
Entah satu manis atau pahit
Aku tak berhenti meraih satunya
Dan aku tak ingin kalah

Pahlawan Pendidikan
Jika dunia kami yang dulu kosong
tak pernah kau isi
Mungkin hanya ada warna hampa, gelap
tak bisa apa-apa, tak bisa kemana-mana

Tapi kini dunia kami penuh warna
Dengan goresan garis-garis, juga kata
Yang dulu hanya jadi mimpi
Kini mulai terlihat bukan lagi mimpi

Itu karena kau yang mengajarkan
Tentang mana warna yang indah
Tentang garis yang harus dilukis
Juga tentang kata yang harus dibaca

Terimakasih guruku dari hatiku
Untuk semua pejuang pendidikan
Dengan pendidikanlah kita bisa memperbaiki bangsa
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa dirubah
Apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin

Hanya ucapan terakhir dari mulutku
Di hari pendidikan nasional ini
Gempitakanlah selalu jiwamu
wahai pejuang pendidikan Indonesia

Puisi Suara Hati

Dalam renungan malam begitu sunyi di hati,
Dalam desiran ombak,
yang menerjang angin,
Butiran air yang turun dari awan mendung,
Seperti menyapa,
Terharu,
Tak disangka,
Engkau yang kuasa,
Engkau pemilik hidup,
Dari jiwa jiwa yang lemah,
Dari jiwa jiwa yang kurang mensyukuri nikmatmu,

Suara hati ini pun berbicara,
Lewat tulisan tulisan mungil nan indah,
Oh..........
Tuhan,
Berikanlah ampunan-MU,
Kepada hamba yang penuh dosa,








Selamat Pagi Cintaku

Semoga hari ini …….
hatimu  Secerah hari ini
seserah matahari bersinar
langkah yang kau tampakkan selalu
bawa kebahagiaan
            Biarkan musim berganti……
Tinggalkan kesan yang mendalam
Tak mudah dilupakan dari mata
Jernihmu yang berkata
Lihat aku….
Yang selalu bias membaca pikiranmu
Mengisi jiwamu
Menyapamu Menghias
 hari-harimu
            Lihat senyumku
Dengarkan suaraku
Akan teduhkan jiwamu
Karna aku mencintaimu
Dengan kesungguhanmu


Karya : Diana Mita Sari

 


Sepiring Nasi Jagung

Sepiring nasi jagung
Dengan lauk ikan  pindang
Sayur bayam, rebus salada, sambal kacang
O, betapa lezatnya
Seleraku ditantang.

Kugelar tikar di teritis belakang
Duduk bersila menghadap pekarangan
Lalu kumulai makan siang
Sepiring nasi jagung
Dengan lauk ikan pindang
Sayur bayam sambal kacang
Wahai, perutku yang lapar
Bersyukurlah
Mendapat rizki dari tuhan

Sehabis makan kubasuh tangan
Air kendi yang sejuk segera ku tenguk
Nikmat dan segar
Kawan-kawan
Betapa nikmatnya
Nasi jagung lauk ikan pindang
Sayur ku petik dari pekarangan
Hasil keringatku bercocok tanam

Karya : Wasriati

Pak Guru

Kala mentari muncul
Kau kayuh sepeda tuamu
Menempuh jalan yang berliku
Mengejar ketepatan waktu

Kala mentari menyengat kulit
Kau gayuh sepeda tuamu
Lapar dahaga menjadi Satu
Tapi kau tak hiraukan hal itu
Demi anak didik lebih maju

Itulah pengabdianmu
Wahai bapak guruku
Jasa-jasamu yang luhur itu
Tak dapat kulupakan
sepanjang hidupku…


Karya : Calvina Carel







Do’a Seorang Abang Becak

Tuhanku Yang Maha Kuasa
Tuhanku Yang Maha Pemurah
Tuhanku Yang Maha Penyayang
Kabulkanlah do’a ku ini
Permintaanku tidak banyak
Hanya :
Berikanlah rahmat  perlindungan-Mu kepadaku
Agar besok becakku tidak ditangakap
Sebab kalau becakku tertangkap
Anak istriku makan apa?
Semoga kau mengabulkan do’aku ini
Amin.

Karya : Putri Bella Oktavia











Petani

Panas menyengat kulitmu
Hujan menguyur tubuhmu
Keringatmu bercucuran
Namun kau biarkan

Tubuhmu basah kuyub
Hanya satu harapan
Padi tumbuh menghasilkan
Demi kemakmuran negri ini

Karya  : Ira Agustina